Setiap waktu dalam hari-hariku, aku ingin tidak ada waktu terbuang begitu saja. Mulai dari subuh aku bangun, setelah sholat seperti biasa aku mengerjakan tugas-tugasku sebagai ibu rumah tangga, yaitu mencuci baju, mencuci piring, memasak hadooooh... banyak bannget yg harus aku kerjakan maraton disetiap pagi. Tapi keluhan itu tak berguna karena itu addalah tugas dan tanggungjawabku dan aku merasa senang saja melakukannya. Setelah semua pekerjaan rumah selesai barulah aku mandi sekitar jam 07.00 wib. Seperti layaknya kaum perempuan, habis mandi aku berdandan, dan memakai busana yg bersih dan rapi. Kadang memakai Celana dan jas hitam dengan kerudung abu-abu, kadangg lebih santai lagi dengan memakai celana pencil dan atasan kemeja fangki. Yah begitulah aku berdandan tiap pagi. Mungkin pembacca berrtanya dalam hati "Emang kerja dimana mba?" Jika itu pertanyaannya, rasanya emang agak beratt untuk menjawab, karena aku bukanlah pegawai Bank atau Karyawati Perusahaan Bonafide. Akku hanyalah seorang wanita penjual Nuget ikan dan aneka macam olahan ikan laut. Suamikupun pernah berkata padaku, "Orangg mau jualan Nuget aja, dandannya kaya Pegawai Bank, ntar yangg beli malah takut.." akupun jawab dengan senyuman. "Mas.. penjual nugetpun punya hak yang sama ddengan pegawai Bank dalam berdandan, sama-sama berhubungan dengan pelayanan pada orang banyak. Jadi harus rapi, wangi, bersih dan menarik. CCoba kalau kita mau nawarin Nuget ke kantor-kantor sementara penjualnya dekil, kotor dan tidak rapi, Mungkin saja baru nnyampai pintu pagar udah di usir satpam". Ternyata suamiku sangat mendukung. Dengan berpakaian rapi akupun berani masuk kantor-kantor, termasuk kantor DPRDpun saya masuki dan saya tawari, bahkan yang membuatt suamiku kaget adalah saat aku cerita kalau aku baru saja nawarin nuget ke rumah dinas BUPATI. Suami sempat melarang, "Lho kok kamu berani-beraninya masuk-masuk ke rumah ddinas BUPATI ke kantor DPRD??? apa gak dimarahin?" tanya suami. Tapi aku jawab dengan senyum dan semangat. Karena sebelum masuk tentu aku sudah minnta ijin pada pak satpam, munngkin karena penampilanku yang rapi atau apa, nyatanya aku diijinkan masuk. Dan yang membuatku sangat gembira yaitu ketika daganganku habis di satu tempat yaitu ddi geddung DPRDD itu hahaha... hammpir semua orangg yangg saya tawarin membeli termasuk bapak-bapak dan emas-mas. Walau kadang ada juga bapak-bapak yangg meleddek atau menggoda baggiku tak masalah, justru saya harus lebih berani menggoda mereka untuk membeli barang daganganku hehehe. Dan nyatanya banyak orang yang tadinya tidak berminat beli dengan trik jittu saya ittu mereka jadi berteekuk lututt membeli Nuget saya hekakakkaak. Nah yang ini lebih lucu, pada saatt aku nawarin dagangan di sebuah acara seminar, saya pikir even ini sanggat bagus untuk menawarkan dagangan pada peserta sebelum atau sesudah acara. Nah saya datang lebih awal, saya lihat ruangan masih banyak yang kosong, hanya terlihat beberapa orang yangg masih membereskan tempat duduk dan peralatan LCD projector. Ketika aku hendak menengok ruanggan tiba-tiba ada beberapa orang Bapak-bapak mendekatiku dan berkata "mari mba silakan keatas dulu, sebagian sudah menunggu disana..!" aku terbengong-bengong dibuatnya tapi tangganku keburu diraihnya dan diajak naik tanngga menuju ruangan lantai atas.Aku gak bisa menolaknya dan mengikuti saja kemana bapak-bapak itu akan membawaku. Ternyata aku dikira Crew dari Pesentator pada seminnar tersebut. Tapi akku bukanlah wanita lemah, pemalu atau minderan. Tidak aku ingin jadi wanita yang tegar setegar batu karang dilautan , dan wanita gigih, segigih ibu kita Kartini. Dengan adanya kesalah pahaman itu justru moment yang penting bagiku untuk menerangkan siapa diriku. Dan sekaligus menawarkan daganganku pada mereka. Entah karena iba padaku atau memangg kepengin Nuget? akhirnya merekapun berebut membeli. Waktu berjualan Nugett aku biasanya tak pernah lama, paling lama jam 13.00 wib sudah pulang. Aku masih punya banyak waktu, sampai sore hari biasanya aku gunakan unntuk berjualan aneka baju batik, tas, kerudung dan barang-barang yang disukai kaum ibu lainnnya. Setiap aku keliling biasanya banyak yang minta no.Hp. daripada aku nulis-nulis terus akupun membuat kartu nama. Setelah sekian lama banyak juga kartu nama yang saya sebarkan. Dan Alhamddulillah ada aja yang teelp atau sms minta barang. Tapi tak sedikit lho yang iseng dan nggodain. Tapi itu tak masalah, tergantung bagaimana kita menyikapi. Jika kita bisa memancing siapa tahu penggoda itu malah bertekuk lutut menjadi pelanggan setia hakakakaka. Yah segitu aja dulu cerita aku ini, soalnya kalau diterusin gak ada habisnya. Karena setiap perjalananku itu penuh cerita, semoga cerita ini bisa membuat kita semua menjadi ceria. amiin...




